Jumat, 24 Juni 2011

Bayangan JIwa

Tak seorangpun menyangkal bahwa rezeki, kematian dan jodoh adalah rahasia Ilahi. Tak ada yang bisa kita perbuat untuk bisa mengetahuinya. Ketiganya adalah misteri dan akan tetap menjadi misteri sampai benar benar terjadi.

Terkadang manusia tak meyadari jika sesuatu yang sering dihujatnya sebenarnya sangat dekat dengan kehidupan mereka, atau mungkin akan terjadi pada mereka suatu hari nanti. Sinetron dapat dijadikan contoh dalam hal ini. banyak orang, tak hanya laki laki tapi juga perempuan yang terkadang tak menyukai kehadiran sinetron. Mereka beranggapan bahwa sinetron adalah acara yang tidak mendidik dan tidak sesuai dengan realita. Termasuk saya. Terlalu utopis. Tetapi sadarkah kita bahwa apa yang ada di sinetron bisa terjadi pada kehidupan kita kapan pun dan dimanapun. Seorang teman bercerita pada temannya yang lain bahwa ia sangat tidak senang saat ibunya mengganti cannel TV dengan tayangan sinetron padahal ia sedang menonton film yang tak sampai 10 menit akan tamat. Ia memang tak pernah menonton sinetron tersebut, tetapi dengan membaca judulnya saja ia sudah bisa memastikan jalan cerita dan ending dari acara tersebut. Keluarlah sejuta gerutuan dari mulut kecilnya. Mulai dari kata kata sederhana macam “apaan si itu”, “ sinetron lagi…sinetron lagii”, dan “ males deehh” sampai kalimat kalimat kompleks yang apabila didengar oleh sang produser mungkin bisa berakibat stoke seperti “ tayangan tak mendidik!!”, “hari giniii…sinetroonn…ga kreatif!” atau “dasar produser Cuma cari reting! Racun negara!”. Yahh…macam itulah pokoknya. Tetapi, suatu ketika ia mengalami sebuah tragedi dimana ia mencintai seorang laki laki yang ditemuinya secara tak sengaja disebuah tempat kerja dan si laki laki juga memiliki perasaan yang sama padanya. Terjalinlah hubungan yang sesungguhnya terlarang. Kenapa terlarang, karena sang laki laki sudah memiliki kekasih. Ia pun cukup mengenal kekasih lelaki tersebut, padahal ia sangat mencintai sang lelaki. Tak ada yang bisa ia lakukan kecuali mengorbankan perasaannya demi menyelamatkan hubungan dan perasaan kekasih sang laki laki.

Saya yakin anda sudah mengantuk sejak saya mulai bercerita tentang kisah tersebut. Terlalu sinetron. Ya, hal yang sama selalu terlintas di pikiran sang tokoh. Ia tak menyangka kisah picisan yang sering dihujatnya akan ter-copy dalam hidupnya. Tapi itulah yang terjadi. Itulah misteri hidup. Bolehlah kita tak suka akan sesuatu, bahkan terkadang ketidaksukaan tersebut bukan sesuatu yang apriori dan sudah teruji rasionalisasinya. Tetapi jangan kaget apabila suatu saat hal tersebut terjadi pada diri kita sendiri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar