Kuhirup sisa hujan sesaat sore ini
memandang bangku kosong di ujung sana
Hiruk pikuk suara manusia ku abaikan
lelah untuk menyimak
Derap langkah kaki mengalun seirama
semakin cepat lalu dekat
Mataku tak henti mengawas
memastikan siapa yang datang kemudian
Waktu berlari...cepat
tapi derap itu melambat...mulai berhenti
Kusaksikan lorong sunyi di keramaian
mengusikku untuk bersua
aku berdiri
memejamkan mata sesaat
dan mulai menyusuri koridor kehampaan
Sehelai nafas mengiringi deringan ponsel di saku kanan
Memaksaku menyiratkan senyum terhebat
Tak lama kulihat namamu di layar
memelukku dalam dinginnya beban
Tidak ada komentar:
Posting Komentar